Terpujilah hawa panas
serupa debu halus menjiwa gelisah
Lidah lunak,
bimbang dengan kata-kata
menebak meluncur isyarat
Biarkan kaki menapak,
merajut kata pada senja yang tak lagi sama
Biarkan gigil ketakutan,
memilih diksi puisi pada malam yang tak lagi kelam
Hingga membantuku tegar
pada kesunyian sepertiga malam
Berjalan dengan harapan yang menggenggam
Pada hamba kepada Tuhan
serupa debu halus menjiwa gelisah
Lidah lunak,
bimbang dengan kata-kata
menebak meluncur isyarat
Biarkan kaki menapak,
merajut kata pada senja yang tak lagi sama
Biarkan gigil ketakutan,
memilih diksi puisi pada malam yang tak lagi kelam
Hingga membantuku tegar
pada kesunyian sepertiga malam
Berjalan dengan harapan yang menggenggam
Pada hamba kepada Tuhan