Sebuah pagi di kota yang berbeda,
dengan kisah hati tak sama,
Kau sibuk mengasah keangkuhan,
aku disini, mengeja kerinduan.
Pagi ini sedikit lembab,
embun, genang air terlihat akrab,
sedih dan sisa tangis terdengar kerap.
Bahkan,
hingga habis malam,
berganti mentari,
tak sedikitpun bayangmu datang,
Ku kemasi saja rindu ini,
ku simpan dalam tumpukan mimpi.
Saatnya merehatkan jemari,
melipat rindu, menggelar sendu di hati
Airmata....
berpuisilah di dadaku,
apapun itu,
asalkan bukan kesedihan...
dengan kisah hati tak sama,
Kau sibuk mengasah keangkuhan,
aku disini, mengeja kerinduan.
Pagi ini sedikit lembab,
embun, genang air terlihat akrab,
sedih dan sisa tangis terdengar kerap.
Bahkan,
hingga habis malam,
berganti mentari,
tak sedikitpun bayangmu datang,
Ku kemasi saja rindu ini,
ku simpan dalam tumpukan mimpi.
Saatnya merehatkan jemari,
melipat rindu, menggelar sendu di hati
Airmata....
berpuisilah di dadaku,
apapun itu,
asalkan bukan kesedihan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar