Selamat Datang di Beragam Puisi Cahya Anindita's Blog

Rabu, 12 September 2018

Sajakku terus berserah

Bias bening di ujung daun menyepi
Bergelantung menitis bibir hari
Lalu kupinang sunyi
Berharap dingin usir ilusi

Tanganku terus saja berpuisi remah-remah

Biarlah ini berdialog dalam luruh berserah
Dan waktu terus membuncah
Cumbui detik hingga detak tak berkisah

Kupaksa huruf-huruf itu memfrasa

Menggubah makna alam berkuasa
Dikoyak menggerutu merintis rasa
Pada munajat pagi, kutuang penggalan asa

Senin, 21 Mei 2018

Senja Berkhianat

Di kota tanpa nama, di sudut tembok menyimpan gema
tak tersimpan peta, meranum setiap cuaca
membias tanya tanpa perangkap jawab
mengintip rerumputan, berlari bergegas pulang

Dia itu seperti siang, awannya berserakan
pulang menjadi lawan, terus saja terulang
menciptaan jutaan gemintang berlinang

Angin malam memilah
Pada debar seirama, embun menjamur berjamaah
menjadi malam rumit berderang
sementara pinggangku perlahan kehilangan pelukan

Senjaku berpulang, mendesing menyingkap tak tertahan
untuk kesekian kalinya tertahan di tenggorokan
Aku hanya butuh waktu untuk mengeja kesendirian
saat langit menjatuhkan hujan di teras belakang

Sabtu, 20 Januari 2018

Hujan Itu Menari di Dada Kirimu

Deras berlomba berjatuhan menahan rindu
mereka berpuisi sesuai iramaku,
jarak terlipat,
biarkan rindu berkali empat,
meski ragu sempat lewat

Aku rindu kita saling menerjemahkan tarian deras
Entah puisiku menemukanmu di teras
Rapuh dihantam hujan,
rindu diterpa pelukan

Genangan terlihat akrab
menari di atas rerumputan terdekap erat,
Daun terdiam, gerimis menikam
Hanya tersenyum dengan detak tak beraturan

Sekumpulan lengah tengadah
menanti rasa ini tumpah
bertubi ranum memerah
lalu digubah berjamaah

Duhai hujan...
jangan biarkan aku terpayung mengeja sendiri
biarkan aku berdiri menikmati rintik
menari dibasah rindu menggelitik
tepat di dada kiri
tempat kuabadikan warna warni...