Tak ubahnya jingga membalut senja,
Lengah perjalananku, berteman sorot rembulan
dan beberapa lampu perkotaan meredup,
dingin menghujam tulang
Lengkung tipis bibirmu,
perlahan menggaris,
seiring ditinggalnya langit,
oleh jingga mempesona jiwa,
Satu per satu, puisiku terbang
hinggap di lembah gersang,
berharap hujan,
singgah sebentar,
tuk cairkan baitku yang usang
Lengah perjalananku, berteman sorot rembulan
dan beberapa lampu perkotaan meredup,
dingin menghujam tulang
Lengkung tipis bibirmu,
perlahan menggaris,
seiring ditinggalnya langit,
oleh jingga mempesona jiwa,
Satu per satu, puisiku terbang
hinggap di lembah gersang,
berharap hujan,
singgah sebentar,
tuk cairkan baitku yang usang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar